Namanya Sri Mulyani, Ibu dari 3 anak ini kini beberapa tahun lalu gak lagi tinggal di Indonesia. Bukan karena gak lagi cinta sama negaranya, tapi karena beliau mengemban tugas yang lebih besar. Setelah begitu banyak terobosan yang ia cetuskan dan membersihkan kementerian dari KKN dan birokrasi yang menyulitkan, ia seolah ‘terbuang’. Ia disangkutkan dengan kasus bailout Bank Century, dituduh ikut andil dalam kasus yang tak kunjung usai. Seperti permasalahan cinta kitah~ #sadis
Kalo selama ini kalian cuma tau kalo beliau dulu adalah menteri keuangan di era Kabinet Indonesia Bersatu yang tersangkut kasus pelik Bank Century. Namun Sri Mulyani lebih dari itu, kisah hidupnya akan membuka mata kita semua bahwa, Sri Mulyani adalah pahlawan masa kini.
Ada beberapa kisah hidupnya yang bikin aku kagum banget sma beliau, diantaramya:
Pada Bahu Sri Mulyani, Indonesia Bersandar dan Selamat dari Krisis Ekonomi
Kalian masih ingat sama krisis ekonomi parah yang menghantam Amerika Serikat beberapa tahun lalu? Kala itu, perekonomian dunia morat marit gak karuan bahkan Yunani dinyatakan pailit. Jika negara-negara maju aja ambruk dan beberapa negara bagian di Amerika bangkrut, terus gimana bisa Indonesia yang notabene negara berkembang dan masih rapuh, bisa selamat bahkan kursnya menguat pesat?
Diberita yang aku baca kala itu, Ibu Sri Mulyani yang gak tidur berhari-hari, merumuskan langkah-langkah untuk menghadang krisis ekonomi global menyerang Indonesia. Beliau memimpin rapat dari pagi hingga malam, dengan beban luar biasa besar. Nasib negeri ini, digantungkan pada bahunya. 2 hari 2 malam, Sri Mulyani memimpin rapat yang konon menjadi tonggak dibangunnya benteng tebal yang menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi global.
Beliau tahu benar bahwa jabatannya sebagai Menteri Keuangan saat itu menjadi tumpuan dan harapan buat nentuin langkah Indonesia ke depan. Dalam waktu 48 jam, segala hal penting di Indonesia dari hulu ke hilir, kurs, suku bunga, devisa, likuiditas, rush, neraca perdagangan, stimulus, dan seterusnya harus Sri Mulyani handle. Semua harus beliau pikirkan dengan matang dan teliti agar jangan sampai salah mengambil keputusan.
Bahkan pas orangtuanya meninggal, Sri Mulyani dihadapkan pada keputusan sulit. Meninggalkan rapat dan datang ke rumah duka, atau meneruskan rapat dengan risiko gak akan bisa melihat wajah sang orangtua buat terakhir kalinya. Tapi ia tahu kalo Indonesia lebih membutuhkannya saat itu. Begitu semua rapat berakhir, Sri Mulyani mengambil wudhu dan sholat. Saat berdoa, ia menangis sejadi-jadinya. Bagaimanapun juga, beliau juga manusia yang punya perasaan dan rasa sedih, sama seperti yang lainnya.
Berkat cucuran keringat dan kerja kerasnya, kita semua gak ngerasain pabrik-pabrik harus tutup kaya di Amerika. Atau kurs mata uang hancur lebur seperti di negara lainnya. Kita seolah hidup di planet lain yang gak ngerasain kerasnya pukulan krisis ekonomi, bahkan PHK dan melonjaknya harga-harga juga gak terjadi. Setelah badai terlewati, beliau menghela napas panjang dan tersenyum. Upayanya mati-matian menahkodai keuangan dan perekonomian di Indonesia diu saat genting berbuah manis.
Biarpun Jadi Menteri, Anak Sri Mulyani Harus Berhemat soalnya Gaji Menteri Gak Cukup.
Apa yang kalian bayangin ketika mendengar jabatan menteri? Banyak uang, ke mana-mana naik kendaraan mewah dan hidupnya terjamin? Nyatanya hal itu gak kejadian sama Sri Mulyani dan keluarganya. Justru saat ia menjadi menteri, gaji yang ‘hanya’ 19 juta rupiah itu harus ia atur baik-baik untuk biaya rumah tangga dan sekolah anaknya. Bahu membahu bersama sang suami, Sri Mulyani menabung sedikit demi sedikit buat masa depan putra putrinya.
Bahkan pas sang putri sulung, Dewinta Illinia berangkat kuliah ke Australia, Sri Mulyani mengajak bicara anak pertamanya itu, hati ke hati. Beliau memberikan buku tabungan yang berisi gajinya pas menjabat jadi Executive Director International Monetary Fund 2002-2004.
“Kamu harus hidup dengan ini. Mama enggak punya uang sekarang, beda dengan dulu,” tutur Sri Mulyani pada Dewinta. Ia berharap putrinya itu hidup sederhana di negeri kanguru, belajar dengan baik dan segera lulus. Begitu berat Sri Mulyani melepas putri tercintanya tinggal jauh di benua seberang, padahal dalam hati ia menjerit.
Kado Paling Menyakitkan Pas Ultah Sri Mulyani, Kasus Bank Century
Ulang tahu seharusnya menjadi momen yang membahagiakan. Tapi kayaknya ini gak berlaku buat Sri Mulyani beberapa tahun yang lalu. Perempuan dengan wajah bersahaja dan berpenampilan sederhana ini harus menerima ‘kado’ menyakitkan, dana talangan untuk Bank Century yang ia setujui, mulai dipermasalahkan dan meledak.
Sri Mulyani diserang habis-habisan sama DPR. Beliau disalahkan soalnya seharusnya gak nyairin dana sebanyak 6 trilyun lebih bagi bank ‘kecil’ seperti Century. Wanita berkacamata ini dengan susah payah menjelaskan alasannya, dengan perumpaan yang ia harapkan bisa diterima oleh semua orang, termasuk para anggota dewan yang terhormat.
“Jika ada rumah terbakar, tidak mungkin dibiarkan karena api bisa membakar seisi kampung.” Bahwa di dalam rumah itu ada perampok, “Ya tangkap perampoknya,” kata Sri Mulyani pake suara bergetar. Tapi tetap aja, ia disudutkan dan dicerca gak berenti-berentinya. Beliau bilang inget betul kapan mula dana talangan bank Century melejit menjadi suatu pemasalahan.
Sri Mulyani Dijegal di Negeri Sendiri, Tapi Dunia Membungkukkan Kepala padanya.
Ketika akhirnya ia ‘tersisih’ dan seolah semua jasanya pada Indonesia menguap begitu saja, Bank Dunia datang dan meminangnya untuk bekerja di sana. Pujian ahli-ahli ekonomi bahkan Presiden dan menteri dari negara lain pada Sri Mulyani pasca tindakan heroiknya pada krisis tahun 2008 terus mengalir. Ironis sekali bukan? di negeri sendiri, ia dijegal habis-habisan.
Menerima tawaran dari Bank Dunia bukanlah hal gampang buat Sri Mulyani. Dewinta meneleponnya dan bilang kalo itu gak adil. Kalo sang Ibu harus pindah ke Amerika Serikat maka jaraknya dari Australia jauh jauuuuuuuh bangat kaya kamu jauh disana~ #sadis. Mama, it’s not fair! Kata anak-anaknya.
Belum lagi putra keduanya udah diterima kuliah di UGM, Yogyakarta. Bisa dibayangin kan kalo beratnya Sri Mulyani hidup berpencar sama keluarganya, nahan rindu yang membuncah tiap harinya. Sosok yang dinyatakan sebagai perempuan paling berpengaruh nomor 23 di dunia versi majalah Forbes ini berusaha tegar dan tersenyum, seperti biasa.
Akhirnya ia berangkat mengemban tugas dan tanggungjawab yang lebih besar. Pemikiran dan juga dedikasinya sekarang dirasaim sama semua negara di dunia. Biarpun kadang beliau nangis pas sujud solatnya sembari berdoa untuk keluarganya. Karena sekuatnya wanita, pasti ada sisi lembutnya.
Udah belum Indonesia berterimakasih sama Ibu Sri Mulyani?
Sekarang, Ibu Sri Mulyani seolah ngebuktiin ucapannya tahun 2010 pas dia kepilih jadi Managing Director World Bank, dia bilang bakal "come back",
Kini beliau kembali menduduki kursi Menteri Keuangan setelah presiden Jokowi bikin perombakan kabinet. "Menteri Keuangan Indonesia," bunyi profil terbaru Ibu Sri Mulyani di situs Linkedln yang diperbarui ya, Rabu, 27 Juli 2016
Selamat datang kembali ibu Sri Mulyani, selamat datang kembali kartini masa kiniku :)
Tulisannya bagus... :)
ReplyDeletetulisannya enak dibaca :) isinya juga berbobot, nice post kak :)
ReplyDelete