Wednesday, July 16, 2014

Jika ada yang pertama, akan selalu ada yang terakhir

 Kegelapan ini sedang menyelimut,entah sebenernya aku ga pernah mengerti kenapa ini bisa terjadi. Di malam ini, seharusnya aku bisa merasakan indahnya…

Entah apa yang tiba-tiba menyelinap diotakku. Nafsu? Atau hanya keinginan wajar seorang laki-laki? Ah entahlah. Hari ini aku merasa kecewa. Kekecewaan yang seharusnya tak pernah aku kecewakan.

Hari ini adalah hari dimana aku sebagai laki-laki dewasa punya tanggung jawab sebagaimana layaknya hidup seorang pria. Hari ini aku memberanikan diri melamar seorang gadis manis yang dulu adalah teman satu kelasku di bangku kuliah.. Ijab pun keluar dari mulutku dan akhirnya kita resmi menjadi sepasang suami istri pada hari ini.

Dari awal aku hanya bisa menatapnya,entah apa yang ada di dalam dirinya sehingga dia banyak di dekati banyak teman-temanku dikampus. Aku pun tak punya perasaan apa-apa terhadap dirinya. Sampai aku ternyata benar-benar…… mencintainya.

Semasa kuliah, aku selalu menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan termasuk salah satu kegiatan mahasiswa yang ada dikampus. Dan kamu adalah wanita yang tak pernah aku lirik sedikitpun. Karna aku begitu kuat dengan prinsip ku. Prinsip ku yang tak ingin berpacaran di bangku kuliah. Aku ingin membahagiakan orang tuaku dan adik-adikku yang sangat berharga di dalam hidupku.

Dan ternyata prinsip itu tidak berlaku kepadamu. Ya, kepada wanita manis yang sebelumnya tak pernah aku perhatikan. Tak pernah aku lihat dan aku tak pernah meliriknya sama sekali. Dialah orang yang membuat aku pernah merasa kehilangan… kehilangan? Bahkan sebelumnya aku pun tak tau apa itu kehilangan. Di setiap chat dan kalimat-kalimat perhatian darinya, tak pernah sedikitpun aku tertarik. Sampai suatu hari tak ada lagi sapaannya dalam sebuah chat atau pun sekedar menyapa langsung saat berada di kampus. Dari situlah aku merasa kehilangan…. Aku ingin dia kembali. Dan suasana itu pun kembali seperti yang aku mau. Walau pun prinsip itu tetap berlaku kepada nya,aku tetap mengganggap dia orang yang sangat special pada saat itu. Walau aku tau seorang wanita remaja biasanya membutuhkan status. Tapi dia tidak……Perhatian nya,setiap kalimat yang dikirimnya,membuat hidupku berwarna dan terasa begitu indah saat mendengar suara kekanak-kanakannya melalui telepon. Be happy! Semua terasa begitu sempurna.

Tak bisa dibayangkan saat dia bercerita hal yang tak pernah terbayang. Yang aku tau, yang aku lihat, kamu tidak nakal nona. Kamu wanita pendiam yang cuek tidak mau mengikuti tren remaja-remaja dengan make up. Kamu natural. Kamu sederhana. Kamu mandiri. Dan semua itu yang membuat aku tertarik  padamu.
Dan ternyata semua itu palsu! Ya, dibalik semua itu ternyata kamu menyimpan hal yang seharusnya tak pernah dilakukan oleh seorang wanita pendiam. Apakah ternyata pendiam itu menghanyutkan? Seperti sungai tenang kalimalang yang ternyata membuat banjir Jakarta?

Walau pun masa lalu adalah hal yang tak perlu di ungkit, walau pun aku tau sekarang kamu tak pernah seperti itu lagi, walau pun aku telah lama mengetahui ini, dan aku telah menerimanya, tetapi rasa kecewa itu datang saat malam dimana harusnya kita bahagia… kita? Sepertinya hanya aku yang ingin seperti itu. Entah aku tak tau pikiran apa yang sedang merasuki diriku.

Maafkan aku yang setelah malam itu mendiamkan mu. Maafkan aku sayang…. Seharusnya aku tak melakukan ini… Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama laki-laki,kalo mau istri pasti menginginkan sebuah kehormatan yang biasa selalu disebut keperawanan. Apa itu keperawanan? Setau ku,keperawanan itu keutuhan kondisi selaput dara(hymen) yaitu merupakan lipatan membran yang menutup bagian luar vagina. Berati ga perawan itu apa? Yang pasti hymen-nya sudah tidak utuh. Sejauh pengetahuan yang saya tau, hymen itu ga ada fungsinya sama sekali selain dia bisa mengeluarkan darah kalau sobek.
Karena pendidikan seks di Indonesia orang-orang taunya perawan itu berati ada darahnya saat selaput sobek. Coba gimana perasaan perempuan-perempuan yang selaput dara nya sobek karena aktivitas berat seperti olahraga atau memang ga punya sejak kecil?

Menurut Reza A.A Wattimena,dosen filsafat salah satu perguruan tinggi,”Tidak ada hubungan antara kesucian dan keperawanan. Seorang ibu yang harus melacur guna memenuhi kebutuhan hidup anaknya jauh lebih suci, daripada seorang perawan yang suka ngegosip atau memfitnah orang lain. Kesucian itu soal hati dan pikiran, sama sekali bukan soal keperawanan.

Dan semua telah membuka pikiran dan ego ku. Keperawanan bukanlah komoditi. Keperawanan adalah hak seutuhnya dari si pemilik. Kepada siapa dia mau memberi keperawanannya bukan urusan siapapun selain dirinya sendiri. Yang jelas siapapun dia, kini dialah orang yang aku pilih sebagai pendamping masa depanku. Meski masa lalunya kelam,tetapi bersama ku, masa depannya masih suci. Masih perawan atau tidak, itu bukanlah hal yang seharusnya aku permasalahkan. Apa untungnya kalau aku mementingkan itu? Toh hal itu tidak punya fungsi sama sekali. Sekarang aku hanya butuh seorang pendamping yang bisa membimbing anak-anakku dan menjadi teman berbagi saat senang dan susah.

Bagi saya keperawanan itu seperti agama,itu hak privat semua orang. Yang jelas, beragama atau enggak, perawan atau engga, asalkan dia bisa tetep jadi manusia baik dan ga ngerugiin manusia lain, memberi kontribusi yang baik pada dunia, itu sama sekali bukan masalah.

Setelah sebulan ini aku tak menghubungimu kerena kekecewaan itu, aku sadar, ternyata yang ku inginkan itu tidaklah penting seperti yang ada dalam ego ku. Tidak sepenting yang dibicarakan orang-orang…Karena aku telah lama mengenalmu….Karena akulah yang paling mengetahui semua tentang kamu….. Ketika kamu ga mampu minum teh pahit, kamu akan dengan sengaja menambahkan gula agar teh itu menjadi manis. Sama seperti hidup. Kalau kamu ga mampu ngelewatin kesedihan sendiri,tuhan pasti memberikan orang lain sebagai pemanis dalam hidupmu. Itulah yang seharusnya aku lakukan. Seharusnya aku menjadi pemanis dalam hidupmu, bukan lagi sebagai penambah beban kesedihanmu. Apalagi di sebabkan oleh egoku. Aku tau kamu mempunyai tekad yang kuat untuk berubah menjadi yang lebih baik nona. Seharusnya, aku tak pernah lagi mengungkit masa lalu itu. Karena semua terjadi bukan atas kehendakmu. Aku sangat menghargai sebuah kejujuran yang kau berikan kepadaku. Meski itu sangat mengecewakan. Dan itu terjadi bukan karena suatu alasan yang tak logis. Tuhan pasti punya rencana lain dibalik semua ini.

Dan ternyata aku benar-benar tak salah memilihmu. Bersamamu, ku lewati lebih dari 1000 malam, dan 6 tahun telah berlalu. Kamu selalu bisa menghormati dan menyayangiku,begitu juga menyayangi kedua orangtua ku dan juga adik-adik kesayanganku. Kamu bisa membimbing anak-anak kita menjadi anak-anak yang soleh dan solehah. Seperti yang sering kita guraukan dulu saat di bangku kuliah, mempunyai sepasang anak laki dan perempuan yang selalu aku rindukan canda tawa dan tangisnya saat aku penat menjalani pekerjaanku. Sekarang aku adalah seorang ayah yang harus bisa membimbing istri dan anak-anaku dan bukan membesarkan ego ku….

Jika ada yang pertama, akan selalu ada yang terakhir. Kamu hanya perlu mencari sebuah jalan untuk menemukannya. Walau berdiri ditempat gelap sekalipun,kamu akan tetap bisa melihatnya. Seperti kamu ngelihat sungai langit dalam kegelapan. Seperti menemukan lorong panjang setelah gelap. Seperti aku menemukan kamu J

No comments:

Post a Comment