Wednesday, August 23, 2017

Untuk Kamu yang Sempat Hadir

Untuk kamu, Yang sempat hadir.

Apa kabar? Sudah lama kita tak jumpa. Jangankan berjumpa, saling sapa pun sudah tidak. Aku maklumi itu semua. Aku menghargai kehidupanmu, dan kau? entahlah masih peduli dengan hidupku atau tidak.

Mungkin kamu akan bertanya, kenapa aku menulis ini semua? Jika kau mengira, karena aku ingin mencuri perhatianmu tentu tidak. Untuk apa. Lalu jika kau mengira, aku ingin mendramatisir keadaan itupun tidak. Sama sekali tidak.
Aku menulis semua ini hanya karena rindu. Tak pernahkah kau merasakannya juga? Aku harap kau sempat merindukanku walau hanya semalam. Setidaknya kau mengingat bagaimana aku tertawa lalu menangis. Setidaknya kau mengingat bagaimana susahnya berusaha dan mudahnya menyerah.

Cinta kita hanyalah cinta monyet. Cinta yang tumbuh dibawah atap sekolah. Cinta yang terus tumbuh hanya karena terbiasa bersama. Cinta yang terus tumbuh ketika kita bertukar sapa dan senyum. Cinta yang terus tumbuh karena pipiku merona setiap kali mendengar namamu. Manis. Aku masih bisa merasakannya walaupun hanya sedikit mengingatnya.
Aku masih ingat betapa lucunya saat pertama kali kita bertemu, pertama kali melihatmu lagi. Kita terlihat canggung. Lalu saling tersenyum sesudahnya.
Aku juga masih ingat betapa indahnya hujan kala itu. Kau berlari kebasahan mengambil mobil dengan cepat agar aku tidak lama terkena hujan. Aku hanya bisa bersembunyi dibalik derasnya hujan kala itu. Kau tidak tahu, seberapa banyak aku tersenyum saat itu..

Aku tidak peduli, apakah aku cinta pertamamu atau bukan. Aku menyimpan memori dalam hidupmu atau tidak. Yang aku tahu aku merasakannya. Cukup aku.
Kau juga bukan kekasih pertamaku. Tapi percayalah. Kau membuatku mengenal banyak hal untuk pertama kalinya. Kau membuat aku belajar untuk pertama kalinya.
Kau orang pertama yang membuatku merasa berharga dan merasa dihargai. Kau membuat aku merasa bahwa aku adalah seseorang yang patut diperjuangkan. Bukan orang yang selalu menunggu, menanti bahkan meminta.

Untuk kamu, yang sempat hadir.

Maaf aku sempat membuatmu muak. Dengan sikapku yang kekanak-kanakan. Yang sering mengeluh, yang sering berdrama dengan segala masalah. Kau selalu mengingatkanku. Dan lagi, aku terlambat menyadarinya. Aku tau aku salah, tapi siapa yang peduli saat itu. Yang aku tau hanya, cinta itu menyakitkan ketika kamu pergi lagi untuk kedua kalinya. Itu saja. Bodoh? Iya. Sangat bodoh. Kadang aku pun hanya tertawa bila mengingatnya. Perjalanan kita amat sangat lucu ternyata.

Aku ingat, kita memulai dengan cara yang salah. Entah aku, atau kamu. Tapi aku tak ingin menyalahkan siapapun, karena untuk masalah perasaan semua orang akan merasa benar. Meskipun penuh kebohongan dan ketidakpedulian. Cukup aku saja yang tau maksud semuanya.

Perjalanan memang kadang membuat aku terbang lalu jatuh. Dan terimakasih, kamu telah menjadi perjalananku. Hidup kadang terasa manis seperti gulali yang aku beli di taman hiburan, tapi ada masanya terasa pahit sama seperti aku yg tidak sengaja menyesap ampas kopi. Dan kamu telah menjadi keduanya di saat yang bersamaan. Sekali lagi, terimakasih. Untuk pernah hadir lalu pergi. Dan untuk sempat memulai lalu mengakhiri.

Untuk kamu, yang sempat hadir.

Aku tadi bilang bahwa aku merindukanmu, tapi setelah aku menulis ini semua aku tak lagi merasakannya. Aku sedang tersenyum, percayalah. Aku bahagia. Tak perlu aku yang merindukanmu lagi. Tugasku sudah cukup. Tugasku kini pergi lalu menghilang. Sama seperti yang kau lakukan kepadaku. Untuk tak saling mengenal akan lebih baik, mungkin? Hahaha aku hanya bercanda. Aku tidak kekanak kanakan lagi. Aku hanya berharap aku dan kamu baik baik saja. Kita bahagia bersama, di jalan yang berbeda.
Dan harapan terakhirku adalah suatu saat aku dapat bertemu kamu, dengan senyuman. Tak ada lagi kecanggungan. Lalu berbincang. Dan aku akan mengenalkan seseorang padamu. Dan sebaliknya.
Iya, seseorang yang aku kenalkan adalah orang yang membuat aku tersenyum setelah kamu membuat aku menangis. Dan kamu, mengenalkan seseorang yang kamu ajak tersenyum ketika aku sedang menangis.

Untuk kamu. Yang sempat hadir.
Aku merasa cukup. Dan aku pergi.

Friday, December 16, 2016

Istriku Tidak Cantik

Istriku tidak cantik, standar dan biasa saja. Aku juga sadar bahwa dia tidak cantik tapi tidak buruk dan kalau bersanding denganku maka aku nampak lebih rupawan dari dia. Badannya kecil ada dibawah dadaku, juga kulitnya agak hitam, lebih putih kulitku, satu lagi kakinya agak pincang, yang kanan lebih kecil sedikit daripada yang kiri.

Aku menyadarinya ketika aku sudah menikahinya, namun aku sadar bahwa aku telah memilih dia dengan ikhlas dihatiku, kan aku yang memilih, bukan dia yang memaksa, dan walau istriku tidak cantik, namun aku mencintainya. Allah taburkan rasa cinta itu ketika malam pertama aku bersamanya.

Dimataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman bila melihat senyumannya. Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku dipotong. Subhanallah dia tidak bersungut, malah segera bersiap menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan, dan baginya itu sudah Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.

Istriku tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor namun tetap dicari, diburu dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas, dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan selalu membuatku tidak merasakan resah. Aku membayangkan bila aku menyimpan batubara satu kilo dirumahku dibandingkan dengan menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat berjaga semalaman bila emas yang kusimpan. Namun bila batubara yang ku simpan, aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga, namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.

Bayangkan bila istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh.. aku bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri terbaik untukku.

Pesanku: aku selalu melihat sisi baik dari istriku yang membuatku merasa sama dan nyaman dengannya.

Thursday, November 10, 2016

Pelukan dalam DOA

Kita bakal bertemu dan bersama dimasa depan. Bila saat ini kita sendiri, tidak apa apa kan?

Pergi adalah melanjutkan kehidupan lain yang pelan-pelan meniadakan kehadiranku di sini, di sampingmu tuan. Tetapi, aku gak akan sepenuhnya pergi, hanya gak lagi menjadi bagian dari peristiwa-peristiwa yang kamu alami dalam hidup milikmu. Gak akan ada lagi ketawa bareng, sedih bareng, atau sedih sambil ketawa.

Kamu gak harus minta maaf. Meskipun seharusnya kamu tahu, sehari setelah kamu memutuskan pergi, aku telah membujuk hatiku agar tegar. Tetapi percuma. Menyakitkan.

Jika bumi ini terlalu sempit buat kita bertemu karena setiap sudutnya selalu menyeru kepada salahku padamu, bolehkah aku selalu berharap kita kelak bertemu di tempat lain?

Yang jelas, Aku gak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Biar selalu kupeluk kamu dalam doaku, entah seperti apa jadinya nanti biar Allah yang mengaturnya.. :)

Monday, November 7, 2016

Alhamdulillah yah

Dapet yang ganteng? Alhamdulilah.
Dapet yang pas pasan? Ngga masalah.
Dapet yang kaya? It's okay.

Tapi maaf, aku nggak mau jadi cewe yang tergantung harta yang kamu dapetin dari ortumu, trus setelah pisah di maki maki matre.

Kamu ngajak low class? Ayo. Kamu ngajak high class? Ngga masalah, tapi maaf kalo rada katrok karna nggak pernah di ajarin ortu dengan kehidupan yang mewah.

Dapet yang sederhana atau maaf, menengah ke bawah? Ngga masalah. Kita bisa berbagi berdua. Susahnya bisa di tanggung bersama kok.

Ngga butuh yang sempurna dalam harta atau muka. Tapi butuh yang sempurna dalam akhlak dan bisa ngehargain perasaan wanitanya. Karna dari akhlak itulah yang bisa nunjukin how you can treat a girl right dengan sendirinya :)

Saturday, November 5, 2016

Aku Minta Maaf

Aku minta maaf..
‪Untuk apa ?
Karena terlalu Mencintaimu.
Karena Merindukanmu.
Aku minta maaf karena ingin melihatmu setiap hari.
Karena slalu Memikirkanmu sebelum tidur.
Karena merasa gundah jika tidak melihatmu.
Karena ingin berada disampingmu.
Aku minta maaf karena ingin membuatmu bahagia.
Karena menginginkanmu menjadi sebagian dari hidupku.
Karena mencoba membuatmu Tersenyum.
Karena Memimpikanmu setiap hari.
Aku minta maaf karena membalas pesanmu dengan cepat.
Aku minta maaf karena merasa Marah, Sedih dan Cemburu saat kamu dekat dengan wanita lain.
Aku minta maaf karena mengganggumu dengan chat dan telepon dariku.
Aku minta maaf karena sudah peduli denganmu.
Aku hanya ...
Minta maaf karena setiap kesalahan yang aku perbuat.
Aku minta maaf karena berpikir bahwa kamu mencintaiku :')

Friday, October 28, 2016

Dear Masa Depan

(sebut saja dia tuan, semoga dia baca)
assalamu'alaikum kamu yang suatu saat bakal ngisi kekosongan di hatiku ciaellaahhh hhaha
apa kabar? udah sholat belum? ngajinya udah sampe juzz berapa nih?
hai tuan in shaa Allah 4-5 tahun lagi kita bakal ketemu di depan penghulu barengan sama wali kamu juga.
semoga kalo udah waktunya nanti, kita udah sama2 siap lahir bathin yaa..
.
kalo sekarang yuk mendingan kita sama2 ngebenahin dan saling memantaskan diri untuk satu sama lain hhehehe
aku sih ga pernah tau, sekarang ini kita udah kenal dari dulu, atau baru kenal kah, atau mungkin belom kenal sama sekali. tapi ga masalah kan yaa, kan tulang rusuk gak bakal salah untuk kembali ke pemiliknya, yaa meskipun mungkin sekarang kamu lagi nyasar2 dulu ke orang yang salah. :p
sebelum kita ketemu, aku mau minta maaf dulu aja kali yaa
.
maafin kalo aku gak sebaik atau sesuai sama harapan kamu nantinya
maaf kalo aku ga secantik artis yang kamu idola2in sampe majang posternya di kamar(mungkin)
maaf kalo nanti aku sering cemburu sama tmn wanitamu atau mantan2 kamu yang lebih baik daripada aku
maaf kalo aku ga bisa nemenin kamu jalan2 tiap weekend, soalnya kerjaan aku nanti mah ga kenal tuh kayaknya sama weekend :(
maaf kalo nanti aku bakal bawa orang tua aku untuk tinggal bareng sama kita, semoga kamu ga pernah keberatan kalo aku mau ngebaktiin hidup aku untuk mereka
maaf kalo aku kebanyakan minta maaf, sebetulnya masih banyak tuan tapi yaa disimpen buat ntar aja yahh kalo kita ketemu :)

Tuan, jaga kesehatan kamu yaa. jangan lupa makan, olah raga, dan istirahat yang teratur. tapi juga jangan berlebihan. jangan terlalu sering2 begadang, kecuali bangun untuk hal2 yg bermanfaat.
jangan tinggalin sholat sama ngajinya yahh.
jangan lupa juga belajar sabar yah karena aku suka lama kalo ngelakuin sesuatu hal.

doain aku yaa, semoga nanti bisa jadi makmum yang baik yang bisa ngebimbing anak2 kita masuk syurga barengan.(AAMIIN)

aku emang ga sempurna, makanya aku butuh kamu untuk nyempurnain agama aku nanti.

aku butuh temen untk sama2 berjuang dan belajar untuk bersyukur sama Dzat yang bakal pertemuin kita nanti.
yaudah gitu dulu aja kali ya, hope you're just fine there waiting for the time to come.
sincerely, your future wife :)

Friday, August 12, 2016

Diary Anak Magang - Bank Indonesia

Sebenernya, diterima magang/PKL di Bank Indonesia itu gak sesulit yang kalian pikir loh yang penting kalian menuhin syarat-syaratnya. Ya cuma agak ribet aja kadang ada yang dioper-oper gitu bagaikan bola futsal.Mungin kalo kalian bingung dan gak tau mau kemana, kalian bisa ngehubungin Call Center BI alias BICARA di 131. Kenapa kesitu? Soalnya media tsb yang paling fast response nanggepin pertanyaan publik. Jangan Khawatir, pasti ditutun dengan tepat kok.

Tapi mungkin magang yang kedua buat ku ini agak...... ya, orang bilang keberuntungan lah hahaha tiba-tiba sampe aja. Tiba-tiba masuk aja tanpa dipersulit. Kalo kata syahrini, Alhamdulillah ya.


Aku itu orangnya nekat. Kalo udah mau sesuatu ya harus dapet. Kek asmarakata nenek..... eh tapi kisah asmara ku gak berjalan mulus kek pengalaman magang ini keknya dah-__-
Sebelum daftar PKL di BI  baru aja berasa kayak di PHPin sama BI itu sendiri. Sempet ogah si denger nama BANK INDONESIA. Duh gimana coba kalo kalian di phpin pasti males kan..... enggak juga sebenernya ini emang gua aja yang sedikit lebay. SEDIKIT ya.

Beberapa bulan lalu sekitar bulan februari 2016 berkas ku alhamdulillah diterima sama kampus buat daftar beasiswa dari BI. Biarpun sebenernya buat masukin berkas itu aku udah hilang harapan soalnya itu berkas aku kasih pas udah lewat jadwal yang udah ditentuin sama kampus. Aku maksa sama bapak-bapak penjaga gedung fakultas supaya bener-bener berkas itu diterima. Karna apa? Karena aku diboongin sama gebetan ku. (waktu itu sih masih jadi gebetan. Sekarang udah mantan gebetan soalnya aku diputusin sebelom jadian) duhh sedih kan ingetnya. Dia udah keterima beasiswa itu semester lalu dan dia bilang itu cuma bisa buat BEM. Dan oon nya aku percaya. Padahal aku juga dulu pernah di BPM yang tugasnya justru ngawasin kinerjanya BEM. Aku sempet dimara-marahin sama bapak-bapak itu gegara maksa udah gitu berkasnya gak lengkap. Jangankan lengkap, formulirnya aja gue keabisan. Duh kok jadi malah ceritain tentang beasiswa ya padahal niat awalnya mau ceritain pkl. Yah pokoknya intinya dari pemaksaan dan doa mamah dirumah, berkas aku bisa masuk dan bisa sampe ketahap wawancara. Terimakasih bapak penjaga fakultas, terimakasih kampus tercintahhhh kampus hijauku. Selesai wawancara aku nanya kira-kira kapan bakal diumumin keterima enggaknya? Katanya seminggu lagi. Nah ini nungguin udah bulan maret engga ada kabar. Kek kamu deh, tiba-tiba gak ngasih kabar terus tiba-tiba kamu hilang...............(situ manusia atau ...?)
Setelah menguatkan hati yang berkali-kali di PHPin entah sama orang atau sama institusi apalah itu, tapi aku selalu yakin Allah tau kok siapa disini yang tersakiti #SADIS

Tuh kan bener.... ALLAH itu selalu baik dan bener-bener baik kalo kitanya juga baik. Karena aku lagi iseng, aku mainin path tuh buat accep orang yang ada mutual friendnya. Pas aku cek satu-satu, ternyata ada pegawai Bank Indonesia. Pas ku tanya, ternyata dia sering liat  di Utube (bacanya youtube) karena masih penasaran, akhirnya tanya-tanya gimana cara PKL disitu. Setelah tau triknya, aku memberanikan ke BI seorang diri. Padahal sebenernya aku sendiri gak tau BI itu dimana. Untungnya hidup dizaman yang serba canggih tinggal telpon deh abang-abang online. Dan sampailah  disana..... berbekal CV, Surat dari kampus, proposal, dan sebuah MAP bekas daftar beasiswa ekekek

Disana aku langsung ke DSDM (Divisi Sumber Daya Manusia) ketemu sama ibu TITA. Semua mahasiswa dari seluruh Indonesia pasti kenal deh sama bu Tita ini. Orangnya SUPER DUPER BAIK. Dalem hati pun ku bersorak sorai karena akhirnya ketemu orang baik. Sekalian si harusnya ketemu jodoh juga yak haha akhirnya gue di arahin buat ke Departemen Keuangan-Divisi Operasional Sistem Keuangan (OSK). Karena hari itu hari selasa, jadi semua pegawai lagi pada rapat. Bete deh nunggu 3 jam. Tapi gue biasa nunggu kok jadi segitu mah kecil~

Sambil nunggu yang rapat selesai, gue diajakin sama pegawai yang ngasih tau trik diawal buat nyoba yuk daftar PKL nya di lantai 7 Di DPU (Divisi Pengelolaan Uang kayaknya kepanjangannya). Dan kalian tau apa.... gue pas masuk ditanya bisanya apa,bahasa yang dikuasai apa,dan ayok kita test. YA AMPUN LEMES LANGSUNG. Gak ada persiapan apa beneran sumpah. Untungnya waktu itu bapak yang ngetest mau rapat juga jadi cuman dikasih selembar artikel yang bahasa inggris terus disuruh ceritain kembali sama dia. Ya berbekel sok taunya aku, aku jabarin aja yang gue tau disitu. Ini bukan berarti pinter, tapi ini pas banget sama pelajaran pengantar akuntansi 2 yang bukan berarti nguasain itu juga. Karna gue abis ngulang matkul itu aja jadi inget.

Tanpa basa basi bapak itu langsung nerima dan ngasih tau kerjaan yang bakal dikerjain. Aku hanya bisa bengong..... Karena aku bisa dan bukan itu yang aku mau. Aku  minta kerjaan yang berhubungan sama akuntansi supaya nanti pas sidang gue bisa. Bapaknya bilang harusnya kamu di departemen keuangan kalo gitu. Akhirnya gue dianterin sama pegawai tadi buat ke lantai 4. Disana cuma perlu nunjukin surat pengantar dari kampus terus langsung di ACC. Akhirnya bisa bikin emak bangga juga.
8 Juni  – 2 Agustus 2016 belajar real dari apa yang diajarin selama dikampus. Sebenernya kata-kata ini sih buat terimakasih aja pas mau pamit sama pegawai kalo udah selesai magang. Soalnya apa? Yang dikerjain disini beda banget sama yang diajarin di kampus. Jadi ya harus belajar ulang bener-bener supaya bisa. Di sini aku diajarin sama pembimbing magang (Pak Tedjo) cara bersosialisasi yang baik ke sesama karyawan, di anggep bener-bener kaya pegawai sana soalnya tugas yang dikerjain bener-bener berpengaruh sama perekonomian Indonesia #SADIS

Awal masuk ketemu sama yang namanya Asri (dari semarang lupa kampus mana) dia gajarin semua kerjaan disana dari mulai NCP harian, monitoring Rekening gantung, SIMAK harian, termasuk buka anggaran yang di minta dari kantor-kantor wilayah BI di seluruh Indonesia. Terus ada Alam sama Tubagus (dari telkom) yang kerjaannya gak pernah serius. Dasar lelakih.... engga gitu juga sih maksud ku, mereka itu emang selow banget yang penting kerjaan kelar. Ke kantor aja gak bawa tas coba. Pernah nih ya lagi gabut gak ada kerjaan, kerjaan mereka bacain blog ku sambil cekikikan. Padahal blog ini isinya galo semua dibaca perkalimat sama mereka sambil cekikikan sampe dibilang pembimbing awas ngompol kalian ntar kebanyakan ketawa. Sedih dikit kek lam, gus. Mereka juga yang ngajarin aku naik commuter line pas pulang termasuk jalan kaki dari BI sampe stasiun tanah abang. Jauh banget sumpah jauh kalian harus rasain. Eh jangan deng cape.



Setelah itu dateng Cony (dari kampus STEI TAZKIA) dan kita baru tau teknologi yang namanya ANGKOT. Gila ternyata buat ke stasiun ada angkot dan kita baru tau setelah seminggu jalan zzz KENAPA HARUS JALAN KAKI zzz pas Alam sma Bagus selesai, kita jadi berdua deh ngerjain semua kerjaan. Mana gak taunya kerjaan yang diajarin tuh ada yang salah dan kita suruh betulin dan telusuri dari kapan salahnya. KENAPA HARUS KITAHH L kurang ajar emang nih si Alam sama Bagus. Tapi kita makasih banget kalo gak karena kalian kita gak jadi anak badung yang naik ke lante 15 gedung tipikal buat foto di landasan helikopter. Padahal gedung tipikal gedung yang paling dijaga ketat dan pintunya tuh bunyi kalo dibuka.


Gak ketinggalan kita juga Buka Puasa bareng sama anak PKL divisi pajak ada sekitar 6 orang (dari telkom sama dari UI) dari situ kita setiap hari senin pas acara Love Monday bareng-bareng.

Oiya ada lagi si Edo dan temennya (dari kampus Surabaya) yang udah bersedia banyak cerita tentang beasiswa luar negeri yang bikin aku jadi semangat lagi buat ngelanjutin S2 nanti. Kita ketemu pas lagi nungguin berkas-berkas selesai dikerjain sama DSDM. Disitu Edo minta line dan langsung ngechat terus jadi temenan deh sekarang.

Setelah lebaran dateng Sabrina (senior aku di UNJ ternyata) dia bawa adeknya coba PKL namanya Arman (dari kampus yang ada di Semarang) disusul Rika sama Nila (dari PNJ) yang ternyata mereka temennya SMA dan SMP nya Fahmi. Rika sama Nila sempet di tolak di divisi lain dan kita kenalan disuruh sama bu Tita biar gue ngunjukin trik-trik jitu masuk OSK. Terus dateng lah Tika yang setiap senggang dia main snapchat. Yaudah deh aku ikutan masuk ke dalem snapchatnya. Dan ternyata ada yang nanyain gue temennya snapchatnya. Temennya itu magang di BI-cabang jakarta yang ternyata disitu ada gebetan ku (dulu). Dunia sempit banget yah... engga juga sih ini kebetulan aja sebenernya...

Gak sekebetulan pas aku pamit dan minta bantu doa biar nanti bisa kerja disini. Bu rulien (Asisten Ditektur/G5) pun bilang kalo jadi istrinya orang sini mau gak? Dipikir bu rulien becanda, ya di Aminin aja dulu. Tapi katanya bu rulien ini beneran ada yang namanya mas T*** yang ruangannya dipojok sana nanyain kamu. Karena gak tau dan udah hari terakhir, minta tolong cariin yang namanya mas T*** yang mana. Dan si Cony bilang.................... itu pak itu zen, yang ruangannya di qubickel ujung dia G5 asisten direktur juga ternyata. Duhhh kenapa jadi bapak itu yah-___-

FEE? Upah magang gak selalu didapet disetiap perusahaan. Bank Indonesia sendiri cuma ngasih uang transport yang berlaku buat sebuln magang. So, kalo kalian magang 2 bulan, kalian cuma dapet jatah sebulan. Worth enough? Mungkin engga ya, tapi at least bersyukur aja masih sedikit dihargai. Banyak temen-temen gue yang capek-capek magang di instasi lain tapi gak digaji sedikitpun.

Terlepas dari fee, yang terpenting itu pengalaman baru, temen-temen baru, dan akan sangat berharga buat dimasukin ke CV hehe