Wednesday, December 31, 2014

Kebohongan yang Indah

Sihir. Mama said that’s what love is. Love make everyting come alive.
Itu dapat mengubah ulat paling jelek sekalipun menjadi kupu-kupu yang paling……. Indah.
Itu dapat mengubah dunia sehingga gak pernah ada gelap,atau sedih,ataupun menyakitkan.
Tapi cinta tidak cukup kuat untuk menghentikan ibuku dari mati.
Itu tidak bisa memberikan ayah yang  gak pernah kamu miliki. Jadi sekarang kamu tinggal sendirian di dunia ini.
Tidak ada sihir.
Tapi ketika kamu berpikir,kamu gak akan pernah tau gimana rasanya sihir itu.

Seeorang yang tidak terduga datang. He’s amazing. He makes everthing better. He makes your smile again. He makes your belive….Dalam sihir kamu selalu diam-diam berharap bahwa semuanya itu benar.
Tapi kemudian semuanya berakhir. Sihirnya telah habis.
Dan semua orang mengatakan kalo sihirnya sudah hilang. Semuanya berakhir.
Magic? Love? Gak satupun dari keduanya nyata. You’re so stupid !
Gimana bisa kamu mengizinkan dirimu sendiri buat percaya?
Padahal yang kamu tau hanya….. kebohongan yang indah?

                                                              ***

Aku gak mau kamu punya penyesalan besar dalam hidupmu. Sama yang diceritakan ibumu kepadaku,tentang ayahmu. Ayahmu yang rela meninggalkan pekerjaan yang ia sukai demi kamu dan ibumu. Dia melakukan pekerjaan yang tidak dia cintai hanya untuk orang yang dia cintai. Kamu dan ibumu. Aku ingin kamu memanfaatkan setiap kesempatan yang datang kepadamu. Karena hal buruk yang bisa terjadi adalah…… kamu lebih memilih cinta daripada hidupmu daripada hidup yang kamu cintai. Dan kamu berakhir dengan membenci kedua hal tersebut.

Ini adalah hal tersulit yang pernah aku rasakan. Cerita ini sama seperti yang dialami ibuku beberapa tahun silam. Ibuku melepaskan ayahku demi pekerjaan yang ayahku cintai dan orang yang ayahku lebih cintai. Mungkin… aku dan ibuku bukan orang yang sangat ia cintai dalam hidupnya. Aku  anak dari simpanan ayahku, dan tak boleh ada seorangpun yang tau. Karena pekerjaan ayahku yang menuntutnya.
Tapi, ibu selalu menguatkanku. Ibuku berkata dia membiarkannya pergi karena dia mencintainya. Dia ingin ayah meraih mimpinya untuk menolong orang-orang. Dan dia gak mau kalo kami mengganggu hal tersebut. Dia berkata kalau itu adalah pengorbananya untuk kami, untuknya, karena kami mencintainya…

Seluruh hidupku, aku gak pernah bener-bener mengerti hal tersebut.
Tidak sampai aku melepaskan seseorang yang dahulu, yang meninggalkan ku dengan memilih wanita lain. Dia meninggalkanku dengan patah hati. Tapi itu berbeda dengan dia yang sekarang.
Aku memang sudah memutuskan untuk tidak bersama tapi bukan berati hati kita tidak lagi bersama. Kita mungkin saja bertahan lama. Tapi hatiku tidak hancur.
Faktanya sekarang, hatiku lebih kuat, lebih besar, dan lebih senang.
                                                                           ****
Setelah beberapa tahun dia kembali dan berkata “aku mendapatkan semua mimpiku karena kamu melepaskanku. Tapi semua mimpiku akan lebih berarti jika kamu bersama denganku. Aku masih mencintaimu”.
Aku tidak ingin terulang kembali seperti sihir yang datang kepadaku kala itu. Aku tidak ingin pernikahanku gagal lagi. Dan kado-kado pernikahan itu telah menjadi arang yang debunya kini telah hilang entah kemana.
“Tapi jika kita melakukan ini lagi,bagaimana kali ini bisa berbeda?”
Dia berusaha meyakinkanku dengan segala usahanya selama ini yang jauh dari ku dan tetap menjaga hatinya untukku.
“aku ingin berpikir dan percaya kalau kali ini, kita akan lebih baik. Kita lebih dewasa. Kita tau yang lebih baik. Dan kita tau apa rasanya untuk berpisah satu sama lain. Dan gak peduli kalo semua ini begitu sulit. Kita gak akan melepaskan satu sama lainnya lagi. Apakah kamu mau menikah denganku?”
"ya"
 
Dan kini  sekarang aku percaya.
Magic? Love? How could you be so stupid?
How could you allow yourself to belive.... in what you always knew was just a beautiful lie?

Itu bukanlah bohong. Mereka mungkin berbohong kepada kita, tapi cinta yang kita rasakan untuk mereka, cinta yang kita berikan pada mereka, itu benar. That was true. Itulah kenapa kita merasakan sakit yang sangat dalam ketika mencintai dengan sebuah ketulusan.
Ketulusan yang diberikan dari hati yang paling dalam dan mengorbankan berbagai harapan besar.
Dan itulah mengapa kita belajar untuk menghargai yang berikutnya, yang datang pada kita.